SuaraKampus– Athi’ Nur Auliati Rahmah Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) terpilih sebagai Mahasiswa Mengajar Inspiratif dalam program Kampus Mengajar. Sehingga ia berkesempatan tampil menjadi narasumber bersama Mendikbudristek Nadiem Makarim.
Untuk mencapainya bukan perkara yang mudah bagi Athi’. Lantaran dia harus bersaing dengan sekitar 14.600 peserta lainnnya. Awalnya Athi Nur Auliati Rahma terpilih sebagai salah satu pembicara adalah dari hasil dokumentasinya selama di SDN Guluk-Guluk 2, Sumenep, Madura. Video dan foto-foto karya Athi’ ini kemudian mendapat perhatian dari panitia Kampus Mengajar.
Dari pengalamannya mengikuti kegiatan tersebut, Athi’ Nur Auliati Rahmah menuturkan bahwa ia mengalami perubahan cara pandang dan bersikap. Khususnya, dalam menanggapi gap atau ketidaksamaan pendidikan di perguruan tinggi dibandingkan di lapangan, terutama di desa tertinggal.
Gap tersebut terletak di distribusi ilmu, motivasi belajar, fasilitas belajar, peran orang tua, dan masih banyak lainnya.
“Saya tahu betul bagaimana kondisi pendidikan desa ini. Siswa SD di sini selama pandemi tetap belajar di sekolah, karena tidak punya HP, susah sinyal, pun sebagian besar gagap teknologi. Berkat Kampus Mengajar, saya berkesempatan untuk hadir berusaha memberi solusi atas persoalan tersebut,” ujarnya seperti dilansir laman UNY.
Lebih lanjut, dalam program Kampus Mengajar Athi’ banyak mengenalkan materi melalui video edukasi, eksperimen. Ia juga turut menggandeng orang tua, melakukan kunjungan belajar ke rumah, hingga melakukan bimbingan saat lomba.
Salah satu prestasi nyatanya selama mengajar, adalah ketika salah satu siswa yang tidak bisa menjumlahkan 1/2 dan 1/4. Namun, berkat dukungannya siswa tersebut meraih juara 1 KSN tahap 1 tingkat kecamatan.
“Kehadiran saya pun, yang dianggap fresh dari kampus, membantu memberi sumber daya baru bagi sekolah,” ucapnya.
Menurutnya, meskipun kegiatan Kampus Mengajar ini berlangsung singkat, tetapi bisa sedikit banyak menghadirkan solusi di lapangan, terutama saat pandemi.