Home » Mahasiswa Keperawatan Unair Peduli Pelajar

Mahasiswa Keperawatan Unair Peduli Pelajar

by admin
Mahasiswa Keperawatan Unair

SuaraKampus – Seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19, tidak menyurutkan semangat tiga mahasiswa Keperawatan Unair (Universitas Airlangga) untuk turut serta dalam mengikuti kegiatan kampus mengajar pada program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Mereka adalah Fara Amalia Riadini yang mengabdi di SDI Nurul Huda Bekasi, Nisa Anindya di SD Tri Tunggal IV Surabaya, dan Erlina Nurhayati di SD Negeri Sekar 1 Bojonegoro, dimana penempatan tersebut disesuaikan dengan domisili masing-masing mahasiswa.

Dalam mengikuti program tersebut bukanlah tanpa halangan, mereka berhasil lolos seleksi dari puluhan ribu pendaftar, dimana program tersebut dikhususkan untuk program S1 seluruh jurusan dan minimal telah menempuh 4 semester dengan IPK minimal 3,5.

Program gebrakan Kemdikbud Ristek itu memiliki beberapa rangkaian acara, yaitu pembekalan yang berlangsung secara daring serta dilanjut penerjunan mahasiswa, dan diakhiri dengan penarikan mahasiswa.

Pada saat penerjunan, kegiatan yang dilakukan tergantung pada perencanaan awal setelah melakukan observasi. Fara Amalia Riadini yang akrab dipanggil Fara itu menjelaskan bahwa saat mengajar di SDI Nurul Huda Bekasi ia menerapkan metode Learn and Play yang berpedoman pada profil pelajar Pancasila.

“Selain mengajar, kami juga mengadakan donasi yang berguna untuk melengkapi sarana dan prasarana sekolah,” tuturnya.

Lain halnya dengan Nisa Anindya atau Nisa, ia membantu para siswa untuk mengulang dan memahami beberapa materi yang telah diberikan sebelumnya melalui permainan atau kuis, hal tersebut bertujuan agar siswa tidak mudah jenuh atau bosan.

“Saya memberikan hal tersebut karena saat monitoring hari pertama mengajar, murid-murid tidak paham dengan materi yang telah disampaikan di kelas. Jadi saya ingin memantapkan materi tersebut,” ungkap mahasiswa Keperawatan Unair itu.

Sementara Erlina Nurhayati atau Erlina melakukan kegiatan go green, adaptasi teknologi, serta belajar sambil bermain. Pengenalan adaptasi teknologi yang ia lakukan yaitu pengenalan zoom meeting dan google meet pada setiap kelas.

“Karena pandemi ini pembelajaran kurang maksimal, akhirnya di akhir sesi belajar, saya mereview mata pelajaran dengan bermain agar menyenangkan,” katanya.

Saat ditanya mengenai motivasi mengikuti program, mengabdikan diri atau turut andil dalam memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia merupakan motivasi yang utama.

Kemudian mereka juga ingin membantu pelajar Indonesia untuk menuntut ilmu dengan begitu banyak batasan yang mereka miliki (pelajar Indonesia).

Mereka sangat terkesan dengan guru dan juga pelajar yang menerima kehadiran mereka dengan tangan terbuka. Kemudian, para pelajar juga memiliki semangat belajar dan sopan santun yang tinggi meskipun dari hal-hal yang kecil.

Pada akhir, mereka berharap program ini dapat diikuti oleh mahasiswa lain, sehingga dapat memberi manfaat pada mereka yang tertinggal dalam bidang pendidikan.

Kemudian diharapkan pula adanya di inovasi dari mahasiswa sehingga dapat memajukan pendidikan Indonesia terutama di wilayah 3T (Terdepan, Tertinggal dan Terluar).

“Manfaat kegiatan ini dirasakan oleh orang tua yang kesulitan untuk mengajari anaknya pada masa pandemi yang serba daring, serta murid SD selama Covid masih bisa mendapatkan semangat belajar dan terus berkembang sesuai dengan usianya,” kata Fara.

Baca juga

Leave a Comment