SuaraKampus – Aktifitas perguruan tinggi saat ini tidak dapat dilepaskan dari risiko-risiko akibat dari pesatnya perkembangan lingkungan internal dan eksternal dimulai sejak dari penerimaan mahasiswa sampai pada meluluskan mahasiswa. Penerapan manajemen resiko saat ini telah dipahami sebagai bagian dari budaya organisasi, proses dan struktur yang diarahkan untuk minimisasi kerugian dan meningkatkan kesempatan atau mewujudkan peluang peluang sambil mengelola efek yang tidak diharapkan. Hal tersebut disampaikan Direktur Politeknik PU Indratmo Soekarno dalam sambutan pembukaan acara Manajemen Risiko Politeknik Pekerjaan Umum secara daring di Semarang, Rabu (4/8/2021).
“Pemahaman dan implementasi risiko jika dikelola dengan baik secara formal, terstruktur dan terintegrasi dapat menjadi kekuatan bagi penerapan corporate governance, sehingga menjadi hal mendesak yang harus ditetapkan oleh setiap institusi, termasuk Politeknik PU. Dimana saat ini sedang mempersiapkan akreditasi institusi, dan penerapan zona integritas maka proses pengelolaan manajemen risiko ini merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk terciptanya perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) untuk tatakelola yang transparan, bertanggungjawab dan adil,”ujar Indratmo.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pengembangan Talenta Rudy Effendi menyampaikan bahwa dengan terbitnya SE Menteri PUPR Nomor 03 Tahun 2021 tentang Pendampingan Penerapan Manajemen Risiko dan SE Menteri PUPR No.04 tahun 2021 tentang Manajemen Risiko di Kementerian PUPR, maka diperlukan penerapan yang bersifat menyeluruh terhadap pengendalian risiko di BPSDM. Mengacu pada roadmap pembangunan risk management system BPSDM, tujuan yang akan dicapai ialah budaya sadar risiko dimana setiap orang diharapkan memahami risiko kerja masing-masing. Untuk mencapai tahap tersebut perlu dilakukan pembangunan struktur dan proses manajemen risiko. Struktur ini tidak terpisahkan dari manajemen yang merupakan pengendali risiko sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
Rudy menambahkan bahwa proses manajemen risiko dilaksanakan secara integratif dengan tema lainnya yaitu pencanangan zona integritas, reformasi birokrasi, Sistem Manajemen Mutu, dan khusus untuk di PUPR mencakup pula implementasi kebijakan 9 (Sembilan) Strategi Pencegahan Penyimpangan dalam Pengadaan Barang dan Jasa. Integrasi ini penting karena sejatinya hal-hal tersebut berujung pada perbaikan tata kelola untuk menuju birokrasi berkelas dunia.
Lebih lanjut Rudy mengatakan, “Penerapan manajemen risiko yang komprehensif akan mempermudah dalam penyiapan bukti-bukti dukung yang bentuknya hampir sama untuk seluruh tema tersebut di atas. Hal ini bertujuan pula untuk menggeser mindset kita bersama bahwa ketercapaian predikat WBK/WBBM, peningkatan nilai reformasi birokrasi/RB , tingginya maturitas SPIP dan MR, capaian ISO melalui SMM, dan indikator kematangan organisasi lainnya hanyalah konsekuensi dari penerapan tata kelola yang akuntabel, transparan, dan sesuai dengan standar layanan yang dipersyaratkan.”
Secara umum, sistem manajemen risiko bertujuan untuk mengamankan sasaran organisasi dari risiko-risiko pekerjaan melalui pengendalian. Setiap risiko didaftar (risk register) berdasarkan SOP yang ada sebagai bekal untuk merencanakan pengendaliannya (risk control), baik untuk risiko yang pernah atau sering terjadi maupun yang belum terjadi namun mungkin akan terjadi di masa mendatang. Early warning system ini dibutuhkan agar 1st line sebagai pemilik risiko dapat mengantisipasi risiko dengan mitigasi risiko yang tepat. Mitigasi terhadap risiko sangat tergantung pada lingkungan pengendalian yang baik. Lebih lanjut, perlu ada assessment terhadap katalog risiko agar pengendaliannya dapat difokuskan pada risiko-risiko prioritas di level BPSDM. Dalam konteks ini, diharapkan risiko-risiko yang menjadi prioritas merupakan risiko kunci di politeknik Pekerjaan Umum, baik dari sisi core business maupun risiko pada aspek dukungan manajemen.
Pembahasan awal manajemen resiko di Politeknik Pekerjaan Umum ini dibuka oleh seluruh pejabat dan civitas Akademik di lingkungan Politeknik PU dengan Narasumber dari IPB Bogor, UIN Sumut, PT QIMS Intrasindo, Universitas Negeri Medan.
1 comment
[…] Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan (Himka) Politeknik Negeri Bengkalis, Riau menjadi tuan rumah Lomba Autocad Online Competition dengan tema Menjadi […]