SuaraKampus – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 204 mengajak warga untuk mengolah limbah dari pabrik tahu. Inisiatif mahasiswa KKN UNS itu membuat warga bisa meraih manfaat dari limbah tahu.
Limbah hasil dari industri tahu itu diolah menjadi bahan makanan berupa nata de soya dan pupuk organik berupa kascing. Hanya saja, masalah limbah cair dan padat menjadi salah satu persoalan lingkungan di desa itu. Hal tersebut ditandai dengan adanya bau tidak sedap di sekitar lokasi industri tahu.
Kiprah mahasiswa KKN UNS itu dilakukan di Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten. Desa tersebut merupakan sentra pembuatan tahu dari kedelai. Sebagian warganya mengandalkan perekonomiannya melalui industri itu.
Sosialisasi dan pelatihan pengolahan limbah itu dilakukan kepada para ibu-ibu PKK di desa tersebut. Kegiatan itu dilakukan di tengah serangkaian kegiatan KKN yang berlangsung selama Agustus.
“Proses pembuatan nata de soya dari air limbah tahu ini cukup mudah,” kata koordinator kelompok 204, Frischa, Minggu (05/09/2021).
Pembuatannya dilakukan dengan cara merebus air limbah tahu kemudian menambahkan gula pasir, ZA, dan beberapa tetes asam cuka, kemudian diaduk sampai mendidih.
Setelah mendidih, cairan itu kemudian mendiamkan hingga dingin dan dituang ke nampan, ditambahkan bakteri Acetobacter xylinum, baru kemudian ditutup rapat.
“Kemudian disimpan selama 2 pekan,” kata Frischa menjelaskan.
Di akhir kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat itu, seluruh peserta mendapatkan satu paket alat, bahan, dan modul petunjuk pembuatan Nata de soya untuk dipraktekkan di rumah.
Para mahasiswa itu berharap sosialisasi pengolahan limbah industri tahu ini bisa membuat warga mengetahui cara pengolahan limbah industri tahu agar menjadi lebih bermanfaat, tidak mencemari lingkungan dan bernilai ekonomis.