Dunia akademik Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) kembali bersinar dengan hadirnya sosok-sosok inspiratif. Salah satunya adalah Amelia Pasaribu, seorang mahasiswi dari Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Namanya mencuat sebagai Juara I dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tingkat FIB Unsrat tahun 2024, sebuah pencapaian yang tidak hanya membanggakan fakultasnya tetapi juga menjadi bukti nyata potensi besar yang dimiliki mahasiswa ilmu budaya. Kemenangan ini mengantarkan Amelia untuk mewakili FIB Unsrat di kompetisi serupa pada tingkat universitas, membuka lembaran baru dalam perjalanan akademis dan prestasinya. Â
Keberhasilan Amelia dalam Pilmapres FIB bukanlah tanpa perjuangan. Proses seleksi yang ketat, termasuk presentasi gagasan kreatif di hadapan dewan juri, menjadi panggung bagi Amelia untuk menunjukkan kedalaman wawasan dan kemampuannya. Salah satu aspek penting dalam Pilmapres adalah penyampaian Gagasan Kreatif (GK) yang relevan dengan isu-isu global seperti Sustainable Development Goals (SDGs) dan Revolusi Industri 4.0. Kemampuan Amelia, sebagai seorang mahasiswi Sastra Inggris, untuk merumuskan dan mempresentasikan ide-ide terkait tema-tema kontemporer ini, terlebih dalam Bahasa Inggris sebagaimana disyaratkan , menunjukkan bahwa studinya tidak hanya terbatas pada analisis teks sastra. Justru, ilmu yang digelutinya di Sastra Inggris telah mengasah kemampuan analisis, berpikir kritis, dan komunikasi efektif yang sangat dibutuhkan untuk memahami dan menawarkan solusi terhadap tantangan zaman. Ini menepis anggapan bahwa mahasiswa ilmu humaniora terisolasi dari isu teknologi dan pembangunan berkelanjutan, sebaliknya, mereka membawa perspektif unik dan kemampuan artikulasi yang kuat.
Minat akademis Amelia yang tercatat dalam profil ResearchGate meliputi English Language, Foreign Language Learning, dan Translation. Fokus ini sejalan dengan kemampuannya dalam Pilmapres, di mana pemahaman mendalam tentang bahasa dan penerjemahan menjadi aset berharga untuk mengartikulasikan gagasan-gagasan kompleks secara jernih dan persuasif. Lebih jauh, penguasaan disiplin ilmu ini membekali Amelia dengan potensi untuk menjembatani gagasan dan pengetahuan lintas budaya. Dalam konteks SDGs yang bersifat global dan Revolusi Industri 4.0 yang menuntut kolaborasi internasional, kemampuan ini menjadi sangat krusial. Seorang mahasiswa Sastra Inggris seperti Amelia, dengan bekal pemahaman linguistik dan budaya yang kuat, memiliki kapasitas untuk menjadi agen perubahan yang tidak hanya peka terhadap isu lokal tetapi juga mampu berkontribusi aktif di panggung dunia.
Prestasi Amelia tentunya tidak lepas dari dukungan lingkungan akademik di Unsrat. Sebagaimana pesan yang kerap disampaikan Rektor Unsrat, Prof. Dr. Ir. Berty Sompie, M.Eng., penting bagi mahasiswa untuk percaya pada kemampuan diri dan tidak mudah menyerah dalam menggapai cita-cita. Fakultas Ilmu Budaya sendiri, melalui penyelenggaraan Pilmapres, secara aktif mendorong mahasiswa untuk mengembangkan potensi di luar kegiatan perkuliahan reguler, sebagaimana diungkapkan oleh Wakil Dekan III FIB Unsrat, Dr. Ivan Kaunang. Inisiatif seperti ini menunjukkan komitmen Unsrat dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis tetapi juga memiliki wawasan luas dan siap berkontribusi.
Kini, Amelia Pasaribu tengah mempersiapkan diri untuk melangkah ke ajang Pilmapres tingkat universitas. Perjalanannya menjadi simbol bahwa mahasiswa dari disiplin ilmu apapun, termasuk Sastra Inggris, memiliki ruang untuk berprestasi dan menyuarakan gagasan-gagasan inovatif. Kisahnya diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa Unsrat lainnya untuk berani berkarya, mengeksplorasi minat, dan menghubungkan ilmu yang dipelajari dengan tantangan nyata di masyarakat dan dunia global.
Amelia Pasaribu telah membuktikan bahwa kecintaan pada sastra dan bahasa dapat berjalan beriringan dengan kepedulian terhadap isu-isu kontemporer. Ia adalah representasi mahasiswa Unsrat yang cerdas, berwawasan luas, kompetitif, dan relevan dengan tuntutan zaman. Jejak langkahnya di FIB menjadi teladan, memantik semangat bagi generasi muda lainnya untuk terus merajut kata, mengukir prestasi, dan membawa nama baik almamater.